Blog

Stop Panic Buying-Saat New Normal

Stop Panic Buying-Saat New Normal

Saat Di Indonesia diumumkan ada warga yang terkena Virus Corona menyebabkan masyarakat Indonesia melakukan “panic buying”. Apa itu “panic buying” yaitu fenomena belanja berlebihan akibat isu tertentu misalnya pada bahan makanan dan barang-barang yang dianggap penting pada waktu itu seperti hand sanitizer dan masker.

Ada beberapa faktor yang mencetuskan fenomena tersebut, antara lain:

  • Diskon besar-besaran yang diadakan oleh brand terkenal. Kecenderungan belanja berlebihan juga sering terjadi pada momen midnight sale.
  • Peluncuran produk baru yang dikemas secara menarik sehingga memengaruhi kondisi psikologis banyak orang.
  • Bencana alam dalam kondisi yang terbilang sangat parah dan menyebabkan suatu kawasan jadi terisolasi.
  • Wabah penyakit menular yang berbahaya dan terjadi dalam skala internasional, misalnya wabah virus Corona (Covid-19).

Dampak Buruk yang Ditimbulkan Akibat Belanja Berlebihan

  • Kondisi finansial pribadi jadi tak stabil karena pengeluaran besar yang tak terduga.
  • Persediaan bahan-bahan pokok di pasaran berkurang drastis sehingga memicu kelangkaan dan kenaikan harga.
  • Masyarakat dari kalangan ekonomi rendah akan kesulitan mendapatkan bahan-bahan pokok yang harganya melambung tinggi.
  • Situasi panik yang terus berkembang juga mempengaruhi iklim perekonomian suatu negara. Para investor asing akan merasa kurang aman dan memutuskan menarik investasinya dari berbagai bidang bisnis di Indonesia. Hal ini mudah diidentifikasi dari kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama isu-isu global terjadi.

Cara Mengatasi Fenomena Panic Buying agar tidak berlarut-larut dengan beberapa cara berikut ini:

  • Media berperan penting dalam menyebarkan informasi valid mengenai keamanan suatu negara, baik dari segi pertahanan, penanggulangan bencana alam, hingga penanggulangan penyakit menular.
  • Pemerintah juga wajib aktif memberikan pernyataan-pernyataan yang bersifat menenangkan sesuai dengan fakta yang sedang terjadi.
  • Masing-masing orang dapat menyiapkan biaya secukupnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan jumlah lebih banyak. Namun, bukan berarti kamu boleh belanja secara berlebihan sampai melebihi kemampuan finansial.
  • Berburu bahan-bahan pokok kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional atau supermarket yang membanderol produknya dengan harga terjangkau.

“YUK BERKOLABORASI LAWAN COVID-19”