Mencegah Kecanduan Gawai Sejak Dini, PMM Kelompok 9 UMM Sosialisasikan Pengembangan Minat dan Bakat di SDN Jodipan Malang
Pengabdian Mahasiswa Masyarakat (PMM) merupakan kegiatan Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang di canangkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan harapan mahasiswa ikut ambil andil dalam mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kegiatan ini merupakan agenda yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UMM dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) sebagai penyelenggara kegiatan ini.
Anggota kelompok 9 terdiri dari Ahmad Chaidar Isat, Erik Dwi Prasetya, Evinna Puspitasari, M. Firdaus Ibadi F., dan Nadiva Ayun A., yang dibimbing oleh Bapak Widianto S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Tahun 2020 sudah menjadi titik mulai perkembangan teknologi digital berkembang amat pesat, pandemi menjadi salah satu faktor mengapa teknologi dapat berkembang sangat pesat, terutama pada usia dini, penggunaan gawai yang berlebihan dapat menimbulkan rasa candu yang bisa mengakibatkan pengguna mengalami rasa malas dalam melakukan kegiatan lain, maka dari itu Kami Mahasiswa PMM kelompok 9 Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 2 Tahun 2024 melaksanakan kegiatan sosisalisasi pengembangan minat dan bakat di SDN Jodipan, Kota Malang. dengan harapan nantinya minat bakat bibit bangsa ini dapat menjadi pengalih mereka agar mereka terhindar dari candu yang berlebihan dalam menggunakan gawai.
Kegiatan ini menarget siswa-siswi kelas 4&5 SDN Jodipan dengan harapan agar nantinya ketika mereka sudah memasuki jenjang yang lebih tinggi, mereka dapat menonojolkan minat bakat mereka. dengan total 6 Rombongan Belajar jumlah siswa yang kami ajar kurang lebih mencapai 180 anak dengan presentase 96% dari siswa tersebut memiliki gawai pribadi di rumah masing-masing sehingga mengakibatkan presentase untuk mengalami kecanduan gawai semakin tinggi.
Dalam kegiatan ini, siswa diberikan materi tentang pentingnya minat bakat untuk perkembangan non-kognitif mereka, yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari gawai yang mereka gunakan, selain materi, siswa juga diberikan asesmen untuk mendiagnosis minat bakat mereka lebih condong ke arah yang positif atau negatif sehingga para akademisi SDN Jodipan dapat lebih cepat mengetahui lebih jauh mengenai bidang non-kognitif siswa.
Hasil dari asesmen tersebut sangat bervariatif, mulai dari minat terhadap bermain catur, bela diri, memancing, hingga bakat yang ingin ditekuni siswa seperti memasak hingga menjadi kepala chef di restoran terkenal, dengan begitu Kelompok 9 PMM Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 2 berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini, siswa SDN Jodipan dapat lebih mempertajam Minat Bakat mereka sehingga kelak dapat mengurangi efek candu dari gawai dengan mengalihkannya menuju minat bakat yang mereka ingin tekuni.